Rabu, 16 Januari 2008

Pembuatan Tape Ketan



Saya iseng-iseng mengamati orang membuat tempe. Ternyata setelah biji kedele direbus dan dibuang kulitnya, kedele yg telah didinginkan tsb diurapi jamur kedele dan tergantung dari temperature ruangan dan setelah dibungkus dg daun jati dlm 2 hari menjadi tempe. Yg mengherankan saya jamur tempe tsb didapatkan dg mengurap daun jati pada bahan tempe atau kedele yg telah diurap jamur sebelumnya, daun jati setelah 2 hari juga tumbuh jamur kedelenya. Kalau memang daur ulang terjadi seperti ini, asal muasal jamurnya dahulu dari mana ya ?? Mungkin ada rekan yg ahli tempe mengetahui asal muasal pembuatan jamur tempenya, atau sebenarnya jamur tempe tsb didapatkan dg menggunakan ragi tape ???
Ragi tape ini juga sesuatu yg menjadi kekaguman saya, asal muasalnya dari apa ya bahannya ?? Kok ada ragi yg menghasilkan tape manis, ada yg kurang manis, dan tape yg dijual didaerah pinggiran bandung kok digantung-gantung dan nggak ada cairannnya ? sedangkan di kampung saya dahulu orang buat tape ubi dimasukkan dlm wadah dan ditutup daun pisang setelah beberapa hari jadi tape mengeluarkan cairan yg disebut badek. Semacam ubi wine, rasanya manis dan bisa mabuk kalau kebanyakan. Kalau disini cari badek tape ubi dimana ya ?? Just curious dan lagi ngidam badek he he he.Eh mau tanya juga yg tahu caranya buat rice wine, yaitu beras ketan yg dikasih ragi tape cara buatnya gimana ya ?
RGDS,GKT'7517 Januari 2002
Aku akan jawab pertanyaan tentang cara membuat tape ketan. Soale mamaku dulu sering membuat dan aku ikutan ngrecokin dia.
1. Masak ketan seperti memasak nasi. Kalau mau warna hijau seperti tape ketan muntilan, air untuk masak, dikasih pewarna. Kalau mau warna merah, kasih pewarna merah, jangan dikasih pewarna kuning :-)
2. Kalau sudah masak, ketan tersebut perlu dibiarkan supaya dingin. Mamaku dulu mendiamkannya 1/2 hari. Supaya benar-benar dingin, ditaruh di tampah yang dialasi daun pisang, kalau sekarang, alasin aja pakai plastik. Dibuat sedemikian rupa sehingga luas permukaan ketan jadi sebesar mungkin (dijereng-jereng)supaya cepet dingin.
3. Malamnya (pagi masak ketan), ketan tersebut ditaburi ragi tape. aku ndak tahu berapa banyak ragi tapenya. Seingatku, ragi tape dalam bentuk bulatan pipih diameternya kira-kira 3 cm, tebal 0.5 - 1.0 cm. Ambil aja dulu 2 - 3 buah. Ditumbuk sampai halus. Baru ditaburkan ke tape yang sudah dingin dan masih di tampah.
4. Siapkan tempat, boleh panci tapi mesti tahan asam. Ndak boleh panci aluminium. Panci tersebut dilapisi daun pisang di sisi dalam. Plastik juga boleh. Lalu buat larutan gula kira-kira 1 gelas. Berapa % kepekatan, aku ndak tau pasti. Misal 1 gelas air putih suhu kamar, jangan panas, kasih aja gula 20-30% pokoke lebih manis dari teh manis.
5. Pindahkan ketan dari tampah kedalam panci. Jangan seluruhnya langsung dipindah. Mindahnya layer demi layer di pancinya. 1 layer bisa 2-3 cm. Tiap layer disiram air gula merata. Terus lanjutkan sampai layer terakhir.
6. Tutup panci dengan daun pisang atau plastik di atasnya. Kalau nutupnya pakai plastik, mesti ditutup lagi pakai tutup panci. Intinya adalah jangan ada cahaya yang masuk. ragi suka yang gelap-gelap.
7. Diamkan saja selama 3-4 hari. Kalau aku dulu, ngemis-ngemis sama mamaku, supaya dibuka pada hari kelima. Biar alkoholnya keluar banyak.
8. Kalau resep di atas tidak / kurang enak, parameter yang bisa diubah adalah jumlah ragi dan konsentrasi air gula. Ragi juga berperan. Ada ragi yang bisa enak ada yang kurang enak.
Selamat mencoba. Kalau sukses dan enak.Bisa dijual mereknya Tape Mangga Besar.Diplastiki, plastiknya pake gambar HC blangkonan.Dijamin laku keras.
Sumber :
http://www.ftjenet.or.id/ini-itu/resep/tapeketan.aspx

Tidak ada komentar: