Rabu, 16 Januari 2008

Memanfaatkan Limbah Dapur Dalam Memasak



Memanfaatkan Limbah Dapur Dalam Memasak
Sisa kupasan bahan pangan setiap kali kita memasak jangan dulu dibuang. Teliti dulu, siapa tahu bisa dimanfaatkan ulang. Karena ternyata tidak sedikit limbah pangan keluarga yang bisa disajikan sebagai kudapan, bahkan ada pula yang justru menyimpan khasiat obat.
Usai memasak, kita sering membuang begitu saja sampah dapur padahal di antara sekian banyak jenis limbah pangan tersebut, ada beberapa sampah yang masih bisa dimanfaatkan. Seperti kulit nanas, kulit jeruk, kulit kentang, kulit ubi jalar, dan lain-lain.
PENGEMPUK DAGING DARI KULIT NANAS
Buah nanas banyak mengandung enzim bromelain, tapi kandungan bromelain di dalam kulitnya lebih banyak lagi. Karena itu, jangan membuang kulit nanas, karena bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengempuk alami.
Enzim bromelain mampu menguraikan serat-serat daging, sehingga daging menjadi lebih empuk. Untuk keperluan sendiri, cuci dulu nanas sebelum dikupas. Kalau perlu, disikat. Haluskan kulit nanas dengan blender, isikan ke dalam kotak es (ice cube), bekukan dalam feezer. Ambil 2-3 kubus kulit nanas beku campur dengan 500 gram daging, diamkan selama 30-60 menit pada suhu kamar atau 2-3 jam dalam lemari es (refrigerator). Kapan sebaiknya daging dicuci, setelah dicampur kulit nanas ataukah sebelum? Jika tidak merasa terganggu dengan aroma nanas, cuci daging ketika masih utuh. Potong-potong sesuai keperluan, lalu empukkan dengan kulit nanas. Setelah kulit nanas disisihkan dari daging, daging siap dibumbui.
Kalau hendak mencuci daging setelah dicampur kulit nanas, potong-potong daging lebih besar dari keperluan. Misalnya daging untuk satai, potong panjang bentuk jari. Setelah diempukkan dengan kulit nanas, cuci daging, lalu potong sesuai keperluan. Cara ini akan menghindari hilangnya terlalu banyak juice daging, sehingga daging bisa tetap juicy (tidak kering) dan tetap terasa manis khas daging.
MANISAN KULIT JERUK
Kota Bandung pernah populer dengan oleh-oleh khas yang tak ada di daerah lain, yakni manisan kulit jeruk bali. Kecuali dari kulit jeruk bali, manisan kulit jeruk sebenarnya bisa juga dibuat dari kulit jeruk lemon, jeruk nipis, maupun jeruk orange (Valencia Late Orange, Washington Navel Orange), jeruk grapefruit.
Potong-potong kulit jeruk berbentuk juring, rebus dengan api kecil selama 60 menit. Buang air rebusannya, tiriskan kulit jeruk, timbang. Siapkan gula pasir sama beratnya dengan berat kulit jeruk yang telah direbus. Taruh kulit jeruk rebus dalam panci, bubuhi air hingga terendam, tambahkan gula pasir. Rebus di atas api kecil sambil sesekali diaduk sampai sirup pekat.Angkat, biarkan kulit jeruk tetap terendam dalam sirup semalaman. Esoknya, masak lagi di atas api kecil hingga sirup gula hampir habis. Keluarkan kulit jeruk dari sirup, hamparkan di atas nyiru, jemur hingga setengah kering. Potong-potong kecil panjang, masukkan dalam wadah tertutup. Agar tahan lama (1 bulan), simpan dalam lemari es. Selain disantap sebagai kudapan, manisan kulit jeruk bisa dicampurkan ke dalam adonan cake. Terutama untuk menggantikan manisan jeruk sukade atau kulit jeruk parut. Selain memperkaya rasa, manisan kulit jeruk yang dicampur bersama manisan kering buah-buahan akan memperkaya cita rasa fruitcake.
TUMIS BONGGOL/KOL KEMBANG
Banyak orang menyia-nyiakan bonggol brokoli, kol, maupun kol kembang. Setiap kali memasak, bagian tersebut umumnya disisihkan dan dibuang. Padahal, selain kaya serat kasar, bonggol sayuran keluarga Kubis-kubisan (Crucifereae) tersebut masih banyak menyimpan senyawa antikanker, khususnya indol-3-karbinol, isotiosianat, ditioltion, dan fenol. Bonggol anggota keluarga Kubis-kubisan bisa diolah menjadi berbagai masakan, seperti oseng-oseng, tumis siram saus, cap cay, sup, gado-gado.
Sebelum dimasak, potong tipis sesuai keperluan. Anggota lain keluarga Kubis-kubisan yang sering salah diolah adalah kailan. Kita sering memasak daunnya, padahal yang lazim dimasak justru batangnya, teksturnya renyah dan rasanya manis. Namun daunnya tak perlu dibuang, karena bisa dikukus untuk lalap, rasanya agak pahit. Paling baik jika bonggol brokoli, kol, atau kol kembang maupun batang kailan dimasak seminimal mungkin, agar tidak merusak terlalu banyak senyawa aktif antikanker. Disarankan merebusnya sesaat, cukup sampai sayuran layu dan berkurang bau langunya (2- 3 menit), kemudian segera direndam air es untuk menghentikan berlanjutnya proses pemasakan. Atau masak sesaat dengan panas tinggi sehingga hasilnya tetap renyah (al dente).
SAMBAL POYAH AMPAS KELAPA
Ingin variasi sambal dengan tekstur dan cita rasa berbeda? Manfaatkan ampas kelapa. Iris halus seluruh bumbu, yakni daun jeruk, cabai rawit, cabai merah, kencur. Campur bumbu dengan ampas kelapa, sangrai hingga berwarna kecokelatan dan kering, angkat. Bubuhi garam dan gula pasir, haluskan. Simpan dalam wadah tertutup. Poyah dari ampas kelapa ini lebih sehat, karena tidak lagi mengandung minyak jenuh yang banyak tersimpan dalam kelapa. Bisa dimanfaatkan sebagai taburan ketika bersantap dengan sayur lodeh, sambal goreng santan, bahkan sayur asem. Untuk taburan kudapan boleh juga, seperti ketan kukus, uli/jadah, singkong kukus maupun singkong goreng. Ada suka masakan acar buncis (biasanya ditambah wortel dan kol)? Agar cita rasanya semakin gurih dan lezat, campurkan ampas kelapa sangrai. Caranya, sangrai ampas kelapa hingga kering dan kecokelatan. Haluskan bumbu acar (bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, ketumbar, garam), tambahkan ampas kelapa sangrai, haluskan. Dijamin masakan acar lebih menggugah selera. Wied Harry Apriadi (Praktisi Gizi dan Kuliner)
SUMBER :
http://www.sedap-sekejap.com/artikel/2001/edisi7/files/artikel.htm

1 komentar:

Indonesian food mengatakan...

Yang ingin koleksi resep masakan indonesia www.indonesianfood.tk